galeriinvestasi.com Blora, Jawa Tengah – Masyarakat Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menunjukkan antusiasme yang luar biasa dalam memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia (HUT ke-78 RI). Berbagai jenis lomba dan karnaval yang digelar telah memberikan dampak positif bagi perajin properti di daerah ini.
Heru Priyanto (37), salah satu perajin properti di Blora, telah merasakan dampak tersebut. Berbisnis dalam pembuatan properti festival, Heru kini tengah sibuk mengerjakan berbagai pesanan yang masuk sejak pertengahan Juli 2023. Pesanan tersebut datang dari berbagai sekolah dan instansi yang ingin turut serta dalam Pawai Pembangunan Kabupaten Blora yang akan diselenggarakan pada 26 dan 27 Agustus 2023.
Bekerja sama dengan 8 karyawan, Heru telah memulai pembuatan properti berukuran besar dengan berbagai bentuk maskot, aksesoris peserta, dan bahkan kostum penari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Usahanya yang diberi nama “Sekar Jompong Art” telah dikenal karena fokus pada produksi Barongan Blora. Ia berhasil menjual lebih dari 500 barongan setiap bulannya.
“Sehari-hari kami memproduksi barongan pentas dan barongan mainan untuk permintaan di Blora dan dari luar kota. Kami sering mengirimkan pesanan ke Purwodadi, Demak, Pati, serta Kalimantan dan Sumatera. Beberapa waktu lalu, kami juga menerima pesanan dari Malaysia, Taiwan, dan Korea. Namun, selama musim Agustus, kami fokus pada produksi perlengkapan karnaval, meskipun produksi barongan tetap berjalan,” ujarnya di Blora pada Rabu (9/8/2023).
Heru juga membagikan latar belakangnya sebagai mantan pemain salah satu grup barongan legendaris dari Blora, yaitu Singo Lodro. Setelah vakum sebagai pemain barongan, ia memutuskan untuk belajar membuat barongan dan perlengkapan pementasan secara otodidak sejak tahun 2004.
Pengalamannya sebagai pemain barongan membuatnya jatuh cinta pada model barongan Blora. Menurutnya, barongan Blora memiliki keunikan tersendiri dengan detail dan keindahan yang luar biasa.
“Barongan Blora itu paling bagus, komposisi wajahnya seperti hidup dan punya nyawa, struktur wajahnya juga detail, untuk kelas barongan caplok memang Blora masih yang terbaik menurut saya. Harganya juga terjangkau, yang paling bagus dan paling mahal hanya berkisar sekitar Rp3 juta,” tambahnya.
Heru juga menyebut bahwa sebagian bahan baku untuk usahanya masih bisa didapatkan di Blora, namun beberapa di antaranya harus diimpor dari luar kota, seperti kulit kambing, ijuk, dan aksesoris pendukung. Selain mengerjakan properti karnaval dan barongan, Heru juga sering mendapatkan pesanan souvenir berbentuk barongan dari Pemerintah setempat. Bahkan, karyanya dalam bentuk souvenir barongan telah diakui sebagai souvenir resmi Pemkab Blora dan DPRD Kabupaten Blora.
Sumber: www.blorakab.go.id